Jumat, 03 Agustus 2012

Paket Soal Sastra 3


  1. hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan,
sebelum pada akhirnya kita menyerah
                                        (Dari Chairil Anwar, “Dera-derai Cemara”)
Kata metaforis “menyerah” dalam bait di atas berarti ….
a.       Kalah                                 d. pasrah
b.      Meninggal                         e. gagal
c.       jatuh

  1. Majas ini merupakan majas perbandingan yang lengkap atau perbandingan yang utuh, untuk melukiskan suatu maksud dengan pemakaian serangkaian kiasan.
Majas yang sesuai dengan pengertian di atas adalah …
a.       metonimia                         d. hiperbola
b.      personifikasi                      e. metafora
c.       alegori

  1. Mendadak darah saya mendidih mendengar kata-kata kasar itu
Majas yang dimaksud kalimat di atas adalah ….
a.       Paradoks                           d. metonimia
b.      Personifikasi                      e. hiperbola
c.       litotes

  1. Dalam batin Corrie, terjadi pergulatan. Ia berusaha menyakinkan dirinya bahwa perkawinan antar dua bangsa tidak akan membawa bahagia. Namun ia tak dapat memungkiri suara hatinya yang mencintai Hanafi. Dengna kesadaran yang dipaksakan. Corrie menulis surat perpisahan dengan Hanafi. Surat itu berisi pandangan-pandangan Corrie seperti petuah ayahnya. Ia juga mengatakan jika kedudukan Hanafi Corrie belum sederajat maka perkawinan bagi mereka adalah mustahil. Corrie tak dapat menerima Hanafi.
                                                           Salah Asuhan, karya abdul Muis
Kalimat yang bergaris bawah dalam penggalan novel diatas mengandung majas ...
a.       Sinekdok                           d. metonimia
b.      Paradok                             e. metafora
c.       eufemisme

  1. Sedang di dalam jip, Tono melihat ke luar, ke depan. Dia tahu kemana jalan itu akan membawa jip itu. Jalan itu akna buntu pada sebuah pertinggan di batas kota. Jalan yang kekiri akan membawa mereka ke arah penjara sedang jalan yang ke kanan kea rah kebun karet.
                                            Musim Gugur Kembali di Conecticut oleh Umar Khayam
Majas yang terkandung dalam penggalan di atas adalah …
a.       metafora                            d. hiperbola
b.      personifikasi                      e. litotes
c.       alusio

  1. Arti istilah bloking yang terdapat dalam pementasan drama adalah …
a.       panggung tempat pemain
b.      pakaian pemain
c.       tata lampu
d.      batas ruang gerak setiap pemain
e.       penjelasan yang disampaikan sebelum pertunjukan

  1. Alat-alat pementasan drama, tata cahaya, tata busana dan tata suara dalam istilah drama disebut ….
a.       Setting                               d. properties
b.      Blocking                            e. prolog
c.       latar

  1. BUAH RINDU
Datanglah engkau wahai maut
Lepaskan aku dari nestapa
Engkau lagi tempatku terpaut
Di waktu ini gelap gulita
Kicau murai tiada merdu
Pada beta bujangga Melayu
Himbau pungguk tiada merindu
Dalam telingaku seperti dahulu
                                                 Amir Hamzah
Berdasarkan isinya, puisi di atas termasuk ….
a.       Romans                             d. elegi
b.      Ode                                   e. epigram
c.       himne

  1. Kalau pandai berkain panjang
Serupa dengan kain sarung
Lebih dari kain pelikat.
Kalau pandai berinduk semang
Serupa dengan ibu kandung
Siang dan malam dijadikan tongkat.

Puisi di atas tergolong talibun. Alasan yang tepat untuk pernyataan tersebut adalah….
a.       terdiri atas enam baris dalam satu bait
b.      bersajak akhirsilang larik-lariknya
c.       berisi curahan perasaan dan nasihat
d.      dipakai untuk menyindir orang
e.       jumlah lariknya 6 dan berhubungan sebagai sampiran dan isi

  1. Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perampok yang amat gagah

Puisi lama di atas disebut ….
a.       Pantun                               c. karmina
b.      Gurindam                          d. syair                                                e. talibun

  1. Dari titik ini
Sedang kita tarik garis lurus
Ke titik berikutnya
Segala komponen
tidak jelas. Dalam soal
yang sederhana.
                                                Taufik Ismail

Masalah yang diungkapkan pada satu bait puisi Taufik Ismail di atas adalah …
a.       perhitungan dalam matematika yang teratur
b.      mengatur kehidupan yang baik dan teratur
c.       komponen dalam kehidupan yang belum sesuai
d.      hidup yang sederhana perlu keteraturan
e.       sesuatu yang sederhana, tetapi tidak jelas maksudnya

  1. derai-derai angin pagi
derai hati memandang padi
mengalun hijau lautan
tersungging senyum perawan

Nilai estetika yang terkandung dalam satu bait puisi di atas telah ditunjukan dengan…
a.       kepaduan imajinatif dalam puisi
b.      pemilihan kata yang penuh persajakan
c.       penyusunan larik dalam bait
d.      kejelian penyair memilih ide
e.       penggambaran alam lingkungan

  1. Sintawati datang dari Timur
Sintawati menyusur pantai
Ia sium gelombang melambung tinggi
Ia hiasi dada dengan lumut muda
Ia berjanji atas karang sore dan pagi
                                                          Asrul Sani

Nilai estetika yang terdapat pada penggalan puisi di atas adalah ….
a.       penggunaan kata menyusur pantai
b.      penggunaan kata gelombang
c.       ungkapan sore dan pagi
d.      pengungkapan kata lumut muda
e.       penggunaan majas repetisi

  1. Timbul niat dalam kalbumu
Terban hujan, ungkai badai
Terendam karam
Runtuh ripuh tamanmu rampak

Manusia kecil lintang pukang
Lari terbang jatuh duduk
Air naik tetap terus
Tumbang bongkar pokok purba
                                                     (Hanya Satu : Amir Hamzah)
Nilai estetika yang terkandung dalam penggalan puisi di atas terletak pada ….
a.       bentuk dan diksi                           d. rima dan bentuk
b.      metaphor dan bentuk                    e. majas dan rima
c.       diksi dan rima

  1. Segala menebal, segala mengental
Segala tak ku kenal ….

Pengulangan bunyi yang sama dalam kata menebal dan mengental dalam penggalan puisi di atas disebut sajak …
a.       Rangka                              d. sempurna
b.      Asonansi                           e. aliterasi
c.       tertutup

  1. Sesungguhnya, ia mengetahui, pemuda yang ada di hadapannya tidak lain adalah anak tirinya. Namun, keadaan juga yang menuntut mereka menjadi korban. Wanita pemilik losmen itu mati dengan keris pusakanyasendiri setelah ia membunuh Profesor Tabib yang memaksanya demi memuaskan nafsu setan. Juga si penyair mati dalam berondongan peluru musuh setelah ia mengadakan perlawanan demi kehidupan dan demi bangsanya. “Losmen Sederhana hanya tinggal puing yang membara dan lesu mengepulkan asap kelam-kelam. Terkuburlah di bawah reruntuhan dan sekitarnya pengkhianatan dan pejuang-pejuang tanpa baju seragam, tanpa bintang, tanpa nama, dan tanpa pertanda.” (hal.99)
                                        B. Sularto, Tanpa Nama: Domba-Domba Revolusi, 1964: 99

Kutipan di atas menggambarkan …
a.       wanita itu pemilik losmen yang baik
b.      peperangan bisa membinasakan segalanya
c.       kematian mereka dinilai sebagai pahlawan
d.      para tokoh adalah orang yang cerdas, egois, ambisius, patriotic
e.       semua tokoh berwatak pengkhianat

  1. Bersandar pada tari warna pelangi
kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
                               Chairil Anwar, Deru Campur Debu

Penggalan sajak di atas memberikan citraan …
a.       perabaan
b.      penciuman
c.       pencecapan
d.      penglihatan
e.       pendengaran

  1.                  TANAH KELAHIRAN

Seruling di pasir ipis, merdu
antara gundukan pohon pina
tembang menggema di dua kaki,
Burangrang-Tangkuban perahu

Jamrut di pucuk-pucuk
Jamrut di air tipis menurun
                                                          Ramadhan K.H.

Suasana yang tergambar dalam penggalan puisi di atas adalah …
a.       sepi, sedih, dan mengharukan
b.      sepi, dingin, dan mencekam
c.       tenang, tentram, dan damai
d.      sepi, haru, dan dingin
e.       sepi, tenang, dan menghanyutkan 

  1.                  Nyanyian Ladang

Kau akan cukup punya istirah
Di hari siang. Setelah selesai mengerjakan sawah
Pak tani, jangan menangis

Kau akan cukup punya sandang
Buat menikah. Setelah selesai melunas hutang.
Pak tani jangan menangis

Kau akan cukup punya panagn
Buat Si Ujang. Setelah selesai pergi kondangan.
Pak tani, jangan menangis.

Kau akan cukup punya ladang
Buat bersawah. Setelah selesai mendirikan kandang
Pak tani, jangan menangis.
                                                       (Daerah Perbatasan : Soebagio Sastrowardojo)

Sikap pengarang dalam puisi di atas adalah …
a.       Menghibur                         d. mengejek
b.      Menantang                                    e. peduli
c.       membenci

  1. Senyummu selalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku pada bulan merah jambu
tapi kotaku jadi hilang tanpa jiwa
…..
                                     (“Gadis Peminta-minta”- Toto Sudarto)

Kata bermakna lambang pada penggal puisi di atas adalah ….
a.       tengadah padaku
b.      senyummu terlalu kekal
c.       bulan merah jambu
d.      kotaku jadi hilang
e.       tanpa jiwa

21. Berikut ini adalah perbedaan roman dan novel, kecuali . . .   .
a.       Roman masuk melalui sastra Perancis berupa “noveau roman”, sedangkan novel masuk lewat sastra Inggris.
b.      Dilahat dari perkembangannya, istilah roman semakin terdesak, sedangkan istilah novel semakin populer.
c.       Istilah roman dimunculkan oleh sastrawan-sastrawan Angkatan 20-an dan 30-an, sedangkan istilah novel dimunculkan oleh sastrawan Angkatan 45
d.      Roman menceritakan tentang kehidupan seseorang sejak lahir hingga meninggal, sedangkan novel menceritakan sebagian kisah kehidupan seseorang saja.
e.       Siti Nurbaya adalah salah satu contoh roman; sedangkan Harimau-Harimau adalah salah satu contoh novel.

22. Raumanen, karya Marianne Katoppo dapat dikategorikan sebagai novel pop yang menyajikan lagu-lagu asmara muda-mudi. Kadar bobot novel ini terletak pada aspek masalahnya, gaya penampilan, dan sejauh mana pengarang berhasil menggali masalah yang dikemukakannya. Sebagai novel pop yang dikonsumsi orang banyak, dalam arti selera dan pengetahuannya akan karya sastra, Raumanen menyuguhkan plot yang sederhana. Manen ketemu Monang. Mereka saling jatuh cinta, dan terjadi kehamilan atas diri Manen sebagai akibat hubungan cintanya itu. Klimaks ceritanya terjadi ketika Monang tidak berani menikahi Manen yang sudah hamil, karena orang tua Manen telah menjodohkannya dengan pemuda lain. Penyelesaian cerita ini adalah Manen bunuh diri.
Unsur yang dibicarakan dalam penggalan esei di atas adalah   . . .  .
a.       setting                               d. penokohan 
b.      tema                                  e. sudut pandang        
c.       jalan cerita

23. Pasangan karya dan pengarangnya berikut ini merupakan karya sastra masa Abdullah, kecuali . . .
a.       Syair Perahu ; karya Hamzah Fansuri
b.      Bustanu a-Salatin; karya Sheikh Nuruddin Ibn Ali Ar-Raniri
c.       Taju’s-Salatina, karya Bukhari al-Jauhari
d.      Gurindam Dua Belas, karya Ali Haji
e.       Syair Abdul Muluk, karya Tun Mohammad Sri Lanang

24. Setelah duduk di muka Hanafi, maka dipandanginyalah sejurus akan anaknya, lalu berkata dengan sedih, “Istrimu sangat lelah dan lebih dari sabar, Hanafi. Oleh karena itu, makin tidak patut engkau berbuat serupa itu.”
                  “Oh ibu, jika ibu hendak menyesal, janganlah aku ibu sesali, baiklah ibu menyesali diri sendiri. Siapakah yang memberikan istri serupa itu kepadaku?”
                  Dengan tidak dapat ditahan-tahannya, air mata ibu sudah jatuh pula berhamburan, laksana manik putus pengarang. Sejurus lamanya ia tidak sanggup bersuara, karena kerongkongannya bagai tersumbat. Akhirnya berkatalah ia dengan terputus-putus, “Kusangka engkau sedang menyesal atas perbuatanmu tadi, Hanafi. Tapi itulah pula yang engkau sebut. Sudahlah untung bagi orang tua buruk ini, beranak satu yang berfiil serupa ini”.
     Judul dan pengarang penggalan roman di atas adalah . . .  
a.       Salah Asuhan, karya Abdul Muis                       
b.      Azab dan Sengsara, karya Merari Siregar
c.       Salah Pilih, karya N. St. Iskandar                       
d.      Di Bawah Lindungan Ka’bah, karya Hamka
e.       Pertemuan Jodoh, karya Abdul Muis

25. Maka ia ingat-ingat lagi bagaimana ia memulai mendirikan rumah itu, yg menjadi kebanggaannya, kebanggaan seorang laki-laki, bisa menyediakan tempat berlindung bagi keluarga. Mulanya dari pertemuan sederhana dengan seorang pemborong di rumah Bi Tati. Si Bun itulah orangnya. Obrolan mulanya sederhana saja, tapi kemudian menjadi  menarik bagi kedua belah fihak, karena menyangkut suatu rencana pembangunan di pabrik tempat Permana bekerja. Tahu-tahu obrolan itu berkelanjutan. Bun mengajukan tawarannya dan rencana bangunannya. Direktur pabrik menyerahkan pada Permana untuk menilainya dengan syarat, ia minta dibangunkan sebuah gudang di belakang rumahnya. Permintaan itu tidak susah untuk dipenuhi. Dibicarakan dengan pemborong dan pemborong itu setuju. Maka pesanan dilakukan. Perjanjian ditandatangani. Gudang dibuatkan juga.
                                                                                    (Keluarga Permana, Ramadhan K.H.)
Unsur moral yang terdapat dalam kutipan di atas adalah . . .   .
a.       moral rasa bangga akan hasil kerja           
b.      moral kesepakatan antara pemborong dengan pemberi kerja
c.       moral sikap menghormati  orang lain       
d.      moral korupsi  para pemimpin
e.       moral sopan santun menghadapi rekan kerja

26.             ……..
Demi amanat dan beban rakyat
kami nyatakan ke seluruh dunia
telah bangkit di tanah air
sebuah aksi perlawanan
terhadap kepalsuan dan kebohongan
yang bersarang dalam kekuasaan
orang-orang pemimpin gadungan
……………………………..
                                    (Pernyataan, karya Mansur Samin)

Hal-hal di bawah ini berhubungan dengan puisi “Pernyataan” karya Mansur Samin di atas, kecuali . . .   .
a.       Sikap penyair terhadap pemimpin gadungan                   
b.      Simpati penyair terhadap aksi perlawanan
c.       Pemimpin palsu meminta perlindungan kepada rakyat    
d.      Amanat dan beban rakyat di tanah air
e.       Bangkitnya aksi perlawanan terhadap pemerintahan palsu

27. Rak kardus di atas lantai
Buah remai dalam padi
Pak Agus orang yang santai
Tahu sungguh mengambil hati
Buah remai dalam padi
Lezat cita pula rasanya
Tahu sungguh mengambil hati
Serta dengan budi bahasanya
            Lezat cita pula rasanya
            Jarwud dengan durinya
            Serta dengan budi bahasanya
            Setuju pula dengan istrinya
            Jarwud dengan durinya
            Di tepi jalan orang berlari
            Setuju pula dengan istrinya
            Seperti bulan dan matahari

 Dilihat dari bentuknya, karya sastra di atas termasuk . . .   .
a.       pantun kilat                       d. seloka         
b.      karmina                             e. talibun                    
c.       soneta

28.             “Cerita Lidah (masih) Pingsan sebenarnya merupakan kelanjutan dari cerita Lidah Pingsan. Cerita ini menitikberatkan pada usaha Aji, seorang wartawan yang tetap bersimpati pada Pak Mardiko, mesti Lurah Sepuh sudah lengser keprabon dan digantikan oleh Lurah Baru. Aji yang tetap optimis terhadap profesinya, akhirnya harus menyerah pada keadaan. Dunia pers bukanlah dunia yang bebas meski kebebasan telah digembar-gemborkan oleh pemerintahan Lurah Baru. Faktanya, Tak ada beda antara Lurah Sepuh dengan Lurah Baru. Setiap kali ia hanya di-ping-pong ke Lurah Sepuh atau ke Lurah Baru. Kesaksiannya kepada publik terhadap perilaku protes Pak Mardiko dalam bentuk pepe di Balai Desa Menangan tak membuahkan hasil. Alhasil, kesepian di tengah hiruk pikuk perubahan itu tetap membelenggunya. Ia tetap tak bisa bersuara tentang kasus Mardiko yang anaknya dituduh menggerakkan kerusuhan dan hilang tak tentu rimbanya. Lidah dan penanya tetap tak bisa berbuat apa-apa. Lidah itu MASIH pingsan.
Penggalan esei pementasan drama monolog “Lidah (masih) Pingsan” di atas menjelaskan tentang .
a.       Penilaian terhadap pertunjukan drama monolog “Lidah (masih) Pingsan”
b.      Ringkasan cerita drama monolog “Lidah (masih) Pingsan”
c.       Komentar penulis tentang pementasan drama monolog “Lidah (masih) Pingsan”
d.      Perbedaan cerita antara “Lidah Pingsan” dengan “Lidah (masih) Pingsan.”
e.       Komentar terhadap penampilan Butet sebagai pemain drama monolog “Lidah (masih) Pingsan”

29.  Hikayat-hikayat berikut ini adalah karya sastra pada masa kesusastraan Indonesia lama peralihan, kecuali
a.       Hikayat Sang Boma                      d. Hikayat Jaya Indra
b.      Hikayat Indra Maulana                 e. Hikayat Bayan Budiman
c.       Hikayat Indra Mangindra

30. Dan paling tidak direlakan masyarakat kampung adalah perkawinan ayahku, agaknya. Pada titik terakhir, mereka menginginkan agar ayahku kawin lagi dengan seorang perempuan yang berasal dari kampung mereka sendiri.
“Man, ketika kau berusia lima tahun, aku tidak dapat menghindar dari anjuran untuk kawin lagi. Umi dan Bak Toukau pin berkeras-keras menyuruhku. Alasan mereka adalah untuk mencoreng arang yg melekat di kening”
“Maksud ayah?”
“Ya, karena aku sebagai salah seorang anak kampung mereka, tapi sudah melangkahi cara-cara perkawinan yg ada. Hal ini baru bisa ditebus jika aku sudah menikah dgn salah seorang perempuan di sini.” (Bako, Darman Moenir)
Unsur ekstrinsik dalam penggalan di atas adalah . . .    .
a.       jiwa seorang ayah yang lemah 
b.      kawin lagi demi adat
c.       adat suatu daerah tentang perkawinan
d.      kekerabatan dalam suatu kampung
e.       pelanggaran tata cara perkawinan

31. Perhatikan puisi berikut ini!
ENGKAU
Engkau adalah cintaku yang harus kudeklarasikan sembunyi-sembunyi
maklum,
para penjaga kubur baru coba bunuh imajinasi kita
engkau adalah istriku yang melahirkan puisi-puisi
namun, debat jadi berkepanjangan ketika peradaban menuntut
bapak biologis atas puisi-puisi
dan, norma digantungkan di bawah salib teman seprofesi
yang jelas tak mengerti hakikat imajinasi
pada penghujung nafasmu
demi masa depan puisi-puisi kita
engkau selipkan bunga kamboja di pelupuk matamu
engkau kalungkan rangkaian kenanga di masa depanmu
engkau adalah cintaku yang harus kudeklarasikan sembunyi-sembunyi
maklum, ………….

Kalimat bermajas personifikasi yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dari puisi di atas adalah ….
a.       engkau seperti angin malam hari.
b.      engkau sekarat hampir mati
c.       batu-batu berguguran
d.      malam selalu berpaling dari kita
e.        engkau selipkan bunga kamboja di pelupuk matamu

32.  Perhatikan  pantun berikut ini!
Pergi ke Sunda naik andong
Tidak lupa mampir ke Bekasi
………………………………
Semua hartamu hasil korupsi

Larik yang tepat untuk mengisi bagian rumpang dari pantun di atas adalah ….
a.       Jangan bangga wahai para istri
b.      Wahai kawan janganlah sombong
c.       Siapa sangka siapa menduga
d.      Wahai kawan janganlah bimbang
e.       Makan nasi di kota Jombang


33. Perhatikan penggalan cerita berikut ini!
“Supardi mana?” tanyaku pada Joko.
“Entahlah!” jawabnya singkat.
Tidak puas dengan jawaban yang sangat singkat itu, aku berjalan mendekati Joko.
“Supardi mana? Tadi dia bersamamu.”
“Aku tidak tahu!”
… adalah sahabatku sejak kecil. … memang telah sepakat untuk saling menjaga dalam petualangan ini.

Kata yang sesuai dengan sudut pandang cerita untuk melengkapi bagian rumpang di atas adalah ….
a.       Joko, kami                                     d. Aku, Joko
b.      Supardi, kami                                e. Aku, kami
c.       Supardi, Joko

34. Perhatikan penggalan cerpen berikut ini!
Anakku membandingkan tempat tinggal kami yang sekarang dengan Purwodari.
“Di sana lebih banyak pohon buah ya, Bu,” kata sulungku.
“Karena kebanyakan rumah di sana punya pekarangan” sahutku.
“Di ruah kita malahan ada tiga malahan ada tiga macam : golek, kalijiwo, lalu apa Bu, satunya lagi?”
“Gadung.” Jawabku, dan kuteruskan.”Di tempat kakek lebih banyak lagi. Hampir semua jenis mangga ada.”
“Karena tempat kakek lebih luas dari rumah kita di sana!” anak sulungku menyatakan isi pikirannya.
“…. Sekarang, di Semarang inilah rumah kita!”

Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dari cerita di atas adalah ….
a.       Bagaimana kalau kita pindah ke sana saja?
b.      Itu bukan rumah kita, sayang.
c.       Kakek tentu senang dengan rumah yang luas.
d.      Dan kakek rajin sekali bercocok tanam.
e.       Itulah sebabnya kakek tampak sehat.

35. Ia lebih dikenal sebagai penyair. Bahkan orang-orang menyebutnya sebagai raja penyair Pujangga Baru. Sajak aslinya ada 50 buah, prosa lirik terjemahan 1, prosa lirik asli 18. Seluruh karyanya ada 160 buah dalam kurun waktu kurang lebih 15 tahun berkarya. Sayang sekali, akhir hayatnya sangat tragis, ia diculik dan dibunuh oleh pemuda-pemuda yang tidak bertanggung jawab pada tanggal 19 Maret 1946.
Penyair yang dimaksud dalam penggalan biografi di atas adalah . . .   .
a. Amir Hamzah         
b. Sanusi Pane
c. Sutan Takdir Alisjahbana
d. Chairil Anwar        
e. Rustam Effendi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar